Want to say,,

Welcome to my blog

Sabtu, 08 Oktober 2011

Soft skill

BANJIR

A.    Pengertian banjir
Banjir adalah peristiwa alami yang terjadi ketika volume air yang berlebihan merendam daratan.Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.

B.     Faktor penyebab banjir :
1.       Faktor alami : Pada saat air jatuh kepermukaan bumi dalam bentuk hujan (presipitasi), maka air itu akan mengalir ketempat yang lebih rendah melalui saluran-saluran atau sungai-sungai dalam bentuk aliran permukaan (run off) sebagian akan masuk/meresap kedalam tanah (infiltrasi) dan sebagiannya lagi akan menguap keudara (evapotranspirasi). Saat banjir terjadi, tidak hanya air yang di bawa tapi juga tanah-tanah yang berasal dari hilir aliran sungai. Apabila air tidak dapat meresap kedalam tanah, maka air akan menggenang dan terjadilah banjir.

2.       Faktor lingkungan: Banyaknya gedung-gedung di daerah perkotaan, lahan terbuka hijau lebih sedikit hingga menyebabkan air sulit terserap kedalam tanah dan air menggenang, iklim atau cuaca yang tidak menentu, kemampuan sungai-sungai yang rendah dalam menampung air hujan dan buangan.

C.    Dampak dan kerugian

Banjir yang besar memiliki dampak-dampak yang tidak diinginkan antara lain dampak fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan.
• Dampak fisik adalah kerusakan pada sarana-sarana umum, kantor-kantor pelayanan publik yang disebabkan oleh banjir.

• Dampak sosial mencakup kematian, risiko kesehatan, trauma mental, menurunnya perekonomian, terganggunya kegiatan pendidikan (anak-anak tidak dapat pergi ke sekolah), terganggunya aktivitas kantor pelayanan publik, kekurangan makanan, energi, air , dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya.
• Dampak ekonomi mencakup kehilangan materi, gangguan kegiatan ekonomi (orang tidak dapat pergi kerja, terlambat bekerja, atau transportasi komoditas terhambat, dan lain-lain).
• Dampak lingkungan mencakup pencemaran air (oleh bahan pencemar yang dibawa oleh banjir) atau tumbuhan disekitar sungai yang rusak akibat terbawa banjir.
D.    Penanggulangan banjir
Tindakan cepat dan terkoordinasi, ditambah dengan pengetahuan yang baik tentang lingkungan adalah hal terpenting dalam mengurangi dampak banjir pada masyarakat, harta benda dan lingkungan.
 Penanggulangan banjir membutuhkan partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat harus dilakukan secara terorganisasi dan terkoordinasi agar dapat terlaksana secara efektif. Sebuah organisasi masyarakat sebaiknya dibentuk untuk mengambil tindakan-tindakan awal dan mengatur peran serta masyarakat dalam penanggulangan banjir. Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, dari pencegahan sebelum banjir penanganan saat banjir , dan pemulihan setelah banjir, yang dimulai dari banjir, kemudian mengkajinya sebagai masukan untuk pencegahan sebelum bencana banjir terjadi kembali. Pencegahan dilakukan secara menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti pembangunan pengendali banjir di wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir dan kegiatan non-fisik seperti pengelolaan tata guna lahan sampai sistem peringatan dini bencana banjir.

E.     Daerah Rawan Banjir
a.      Wilayah Jakarta Pusat
Jatipinggir, Petamburan, Tanah Abang
Kebon Kacang, Tanah Abang
Pejompongan, Bendungan Hilir, Tanah Abang
Karanganyar, Sawah Besar
Kwitang, Senen
Kenari, Senen, dsb.
b.      Wilayah Jakarta Utara
Kapuk Kamal, Penjaringan   
Kapuk Muara, Penjaringan   
Teluk Gong, Penjaringan   
Pluit, Penjaringan   
Pademangan Barat, Pademangan, dsb.
c.       Wilayah Jakarta Barat
Tegalaur, Kalideres
Cengkareng, Cengkareng
Rawabuaya, Cengkareng
Kapuk Kedaung, Cengkareng
Kembangan, Green Garden, Kembangan
Pesing, Kebon Jeruk
Tomang, Rawakepa   
Grogol Petamburan, dsb.
Wilayah Jakarta Timur

ASMI, Perintis, Kayu Putih, Pulogadung       
Pulomas, Kayu Putih, Pulogadung       
Pulonangka, Pulo gadung   
Rawabunga, Jatinegara   
Cipinang Jaya, Jatinegara   
Cipinang Melayu, Cipinang Muara   
Jatinegara, Cipinang Besar Selatan   
Kebon Nanas, Jatinegara   
Halim Perdanakusuma, Makasar
Makasar, Kramat Jati   
Kampung Rambutan, Ciracas, dsb.
http://metro.vivanews.com/news/read/6941-daftar_daerah_rawan_banjir_jakarta

F.     Banjir di Jakarta
Berdasarkan dokumentasi, Kota Jakarta dilanda banjir besar pada tahun 1621, 1654, dan 1918. Selanjutnya banjir besar juga terjadi pada tahun 1976, 1996, 2002, dan 2007. Banjir pada tahun 2007 adalah lebih luas dan lebih banyak memakan korban manusia dibandingkan bencana serupa yang melanda pada tahun 2002 dan 1996. Sedikitnya 80 orang dinyatakan tewas selama 10 hari karena terseret arus, tersengat listrik, atau sakit. Kerugian material akibat matinya perputaran bisnis mencapai triliunan rupiah, diperkirakan 4,3 triliun rupiah. Warga yang mengungsi mencapai 320.000 orang hingga 7 Februari 2007.




Soft skill

SEDIMENTASI

A.    Pengertian Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses terkumpulnya bahan-bahan yang diangkut oleh air , angin, dan glestser/ es dan mengendap pada suatu tempat untuk sementara waktu atau dalam jangka
waktu yang lama.
Sedimentasi biasa terjadi di daerah pantai, namun hal tersebut dapat menggangu aktifitas manusia yang membutuhkan kondisi perairan, misalnya: alur pelayaran, ekosistem terumbu karang. 

B.     Peristiwa sedimentasi
Pembukaan lahan di daerah aliran sungai yang meningkatkan erosi permukaan merupakan faktor utama yang meningkatkan suplai muatan sedimen ke laut. Selain itu, sedimentasi dalam skala yang lebih kecil dapat terjadi karena transportasi sedimen sepanjang pantai.
Sedimentasi di perairan pesisir terjadi perlahan dan berlangsung menerus selama suplai muatan sedimen yang tinggi terus berlangsung. Perubahan laju sedimentasi dapat terjadi bila terjadi perubahan kondisi lingkungan fisik di daerah aliran sungai terkait. Pembukaan lahan yang meningkatkan erosi permukaan dapat meningkatkan laju sedimentasi. Sebaliknya, pembangunan atau pengalihan aliran sungai dapat merubah kondisi sedimentasi menjadi kondisi erosional.

Proses sedimentasi Yaitu proses pengendapan sedimen mekanis / klastik, pengendapan sedimen kimiawi, pengendapan sedimen koloid, proses diagenesa.


Di perairan pesisir, tingkat sedimentasi mengacu pada jumlah bahan (organik dan mineral) disimpan oleh tindakan air selama suatu interval waktu tertentu. Sedimentasi diukur dalam hal akumulasi vertikal dari waktu ke waktu atau kepadatan sedimen per satuan luas dari waktu ke waktu.

Sedimentasi terdiri dari :  
  1. Sedimentasi Aquatis, yaitu sedimentasi yang diangkut oleh air
  2. Sedimentasi Aeris, yaitu sedimentasi yang diangkut oleh angin
  3. Sedimentasi Marine, yaitu sedimentasi yang diangkut oleh air laut
  4. Sedimentasi Glasial, yaitu sedimentasi yang diangkut oleh gletser/es

Sedimen memiliki nilai ekonomis karena beberapa hal:
  1. Merupakan wadah tempat dimana bahan bakar fosil (migas) serta air terkandung.
  2. Merupakan material bahan bakar, misalnya batubara dan serpih minyak (oil shale).
  3. Merupakan material baku industri keramik, semen portland, serta bahan bangunan.
  4. Material tempat dimana mineral logam dan non-logam terakumulasi.
Selain karena materialnya yang memiliki keempat peran di atas, sedimentologi perlu dipahami karena pemahaman tentang proses-proses pembentukan, pergerakan, dan pengendapan sedimen sangat penting artinya dalam dunia rekayasa dan geomorfologi, terutama untuk memahami dan mengantisipasi fenomena erosi pantai, pembuatan pelabuhan, manajemen dataran banjir, dan erosi tanah. (http://indrayaksa.wordpress.com/2009/09/15/pengertian-sedimen/)