Kelompok 5
Kevin Rizaldi (43211943)
Maulidiya Sarasati (44211363)
Rahayu Permatasari (45211761)
Darwati Ningsih (41211752)
Puji Ayu Marasati (45211594)
Dwi Septiani (42211264)
Kelas : 3DA02
Arus Material Pembuatan Tempe
Kacang-kacangan dan biji-bijian
seperti kacang kedelai, kacang tanah, bijikecipir, koro, kelapa dan lain-lain
merupakan bahan pangan sumber protein danlemak nabati yang sangat penting
peranannya dalam kehidupan. Asam amino yang terkandung dalam proteinnya
tidak selengkap protein hewani, namun penambahan bahan lain seperti wijen,
jagung atau menir adalah sangat baik untuk menjaga keseimbangan asam amino
tersebut.
Kacang-kacangan dan
umbi-umbian cepat sekali terkena jamur (aflatoksin) sehingga mudah menjadi
layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini, bahan tersebut perlu
diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan sepertikeripik, tahu dan tempe,
serta minuman seperti bubuk dan susu kedelai. Kedelai mengandung protein
35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 - 43 %.
Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging,
ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih
tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering. Bila
seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber protein hewani
lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan
makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai. Kedelai dapat diolah
menjadi: tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses
pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan proses
yang sederhana, dan peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang
biasa dipakai di rumah tangga, kecuali mesin pengupas, penggiling, dan
cetakan.
Pembuatan tempe secara
tradisional biasanya menggunakan tepung tempeyang dikeringkan di bawah sinar
matahari. Sekarang pembuatan tempe ada juga yang menggunakan ragi tempe. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan pada proses pengolahan tempe agar diperoleh
hasil yang baik ialah:
1.
Kedelai harus dipilih yang baik (tidak busuk)
dan tidak kotor;
2.
Air harus jernih, tidak berbau dan tidak
mengandung kuman penyakit;
3.
Cara pengerjaannya harus bersih;
4.
Bibit tempe (ragi tempe) harus dipilih yang
masih aktif (bila diremas membentuk butiran halus atau tidak menggumpal).
Bahan
1.
Kedelai
2.
Ragi tempe
3.
Air secukupnya
Alat
1.
Tampah besar
2.
Ember/tong
3.
Keranjang
4.
Rak bambu
5.
Cetakan
6.
Pengaduk kayu
7.
Dandang
8.
Karung goni
9.
Tungku atau kompor
10. Daun
pisang atau plastic
Diagram
Alur Pembuatan Tempe
Proses
Pembersihan
Pertama-tama pilihlah
kedelai yang tidak busuk dan tidak kotor Kemudian kedelai dibersihkan menggunakan
air bersih. Dalam hal ini air yang digunakan adalah air PAM. Kemudian kedelai
yang sudah dibersihkan direndam didalam ember/tong selama satu malam
supaya kulitnya mudah lepas;
Proses
pengupasan
Kedelai yang sudah direndam
selama satu malam dikupas kulit arinya dengan cara diinjak-injak atau menggunakan mesin
pengupas kedelai;
Proses
Pengukusan
Setelah dikupas dan dicuci bersih, kedelai
dikukus dalam dandang selama 1 jam. Kemudian angkat dan dinginkan dalam
tampah besar;
Proses
peragian
Proses ini dilakukan
setelah kedelai dingin. Ragi tempe dimasukkan kedalam rendaman kedelai
kemudian diaduk hingga merata.
Masukkan campuran tersebut
dalam cetakan yang dialasi plastik atau dibungkus dengan daun pisang. Daun
atau plastik dilubangi agar jamur tempe mendapat udara dan dapat tumbuh
dengan baik:
Tumpuk cetakan dan tutup
dengan karung goni supaya menjadi hangat. Setelah 1 malam jamur mulai
tumbuh dan keluar panas. Setelah 1 malam ambil cetakan-cetakan tersebut dan
letakkan diatas rak, berjajar satu lapis dan biarkan selama 1 malam.
Kemudian keluarkan tempe dari cetakannya.
Catatan:
- Ruangan untuk membuat tempe harus bersih dan
tidak harus terbuat dari tembok. Ruangan untuk pemeraman diberi
jendela, agar udara dapat diatur dengan membuka atau menutup jendela
tersebut. Di waktu musim hujan ruangan ini perlu diberi lampu agar suhu
ruangan tidak terlalu dingin.
- Tempe mudah busuk setelah disimpan 2 ½ hari
dalam keadaan terbungkus, oleh karena itu perlu diawetkan secara kering
dengan cara sebagai berikut :
- ½ mm, keringkan dalam oven pada suhu Iris
tempe dengan ketebalan 75oC selama 55 menit. Dengan cara
pengawetan seperti ini produk tempe awetan yang dihasilkan tahan disimpan
selama 3 sampai 5 minggu.
- Kandungan protein dan lemak tempe kedelai,
masing-masing sebesar 22,5% dan 18%. Kebutuhan protein sebesar
55g/hari dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi tempe sebanyak 244,44 gram.
- Setelah semua proses tersebut diatas selesai,
maka tempe siap untuk didistribusikan.
Kesimpulan
Tempe terbuat dari kacang kedelai. Pembuatan
tempe secara tradisional biasanya menggunakan tepung tempe yang
dikeringkan di bawah sinar matahari. Sekarang pembuatan tempe ada juga
yang menggunakan ragi tempe.
Cara
Pembuatan:
- Bersihkan kedelai kemudian rendam satu malam
supaya kulitnya mudah lepas;
- Kupas kulit arinya dengan cara diinjak-injak.
Bila ada, dapat menggunakan mesin pengupas kedelai;
- Setelah dikupas dan dicuci bersih, kukus
dalam dandang selama 1 jam Kemudian angkat dan dinginkan dalam tampah
besar;
- Setelah dingin, dicampur dengan ragi tempe
secukupnya;
- Masukkan campuran tersebut dalam cetakan yang
dialasi plastik atau dibungkus dengan daun pisang. Daun atau plastik
dilubangi agar jamur tempe mendapat udara dan dapat tumbuh dengan baik;
- Tumpuk cetakan dan tutup dengan karung goni
supaya menjadi hangat. Setelah 1 malam jamur mulai tumbuh dan keluar
panas;
- Ambil cetakan-cetakan tersebut dan letakkan
diatas rak, berjajar satu lapis dan biarkan selama 1 malam;
- Keluarkan tempe dari cetakannya.
Setelah semua proses dilakukan mulai dari
Proses pembersihan kedelai, Proses pengupasan, dilanjutkan proses perebusan,
proses peragian, lalu dikemas. Dan tempe-tempe tersebut siap dijual langsung
kepasar/konsumen.